Danpussenif Sebut Prajurit Infanteri Adalah “Queen Of The Battle”

IMG-20180609-WA0008
MITRA,Barometersulut.com-Setelah menempuh semua tahapan latihan Yuddhawastu Pramukha, Kamis (7/6/2018) sebanyak 278 prajurit siswa Infanteri dikukuhkan sebagai prajurit Infanteri dalam upacara penutupan dan Tradisi pembaretan siswa Dikjurba Abit Dikmaba PK TNI TA 2017 (OV) dan Dikjurta Abit Dikmata TNI AD Gelombang II TA 2017 (OV) Kecabangan Infanteri tahun 2018 oleh Wakil Komandan
Rindam (Wadanrindam) XIII/Merdeka Kolonel Inf Musa Haris mewakili Komandan Rindam XIII/Merdeka di Pantai Lakban Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

IMG-20180609-WA0009
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Surawahadi dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Wadanrindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Musa Haris selaku Inspektur upacara antara lain mengatakan bahwa Selaku Danpussenif Kodiklat beserta seluruh keluarga besar Korps Infanteri mengucapkan selamat atas keberhasilan dan kesuksesan penyelenggaraan latihan Yuddhawastu Pramukha TA 2018, dimana latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi pembaretan merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang prajurit Infanteri “Kegiatan ini memupuk jiwa Korsa dan semangat kebersamaan diantara sesama warga Korps Infanteri dan salah satu upaya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan para prajurit.”ungkap Surawahadi.

Dia menegaskan bahwa tradisi pembaretan dan penyematan Brevet kualifikasi Yuddhawastu Pramukha merupakan pengakuan dan penghargaan bagi para siswa dan Baret dan Brevet Infanteri adalah lambang kehormatan bagi prajurit Infanteri.” Prajurit Infanteri adalah Queen Of The Battle yakni prajurit yang memiliki kemampuan hebat dan handal dalam bergerak disetiap medan pertempuran yang tidak dimiliki oleh prajurit pada kecabangan lainnya. “tegasnya sambil menambahkan agar para siswa terus meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan kemampuan fisik dengan dukungan semangat juang,jiwa Korsa serta kebanggaan terhadap kecabangan Infanteri.

Baca juga:  Diterima Wabup KWL, Desa Kokole Dua Terima Penghargaan "Desa Bebas Stunting Award 2023"

Pada akhir amanatnya Danpussenif menekankan lima hal penting yakni:

PERTAMA, sadari secara sungguh-sungguh sesuai dengan Agama dan keyakinanmu masing-masing bahwa jalan hidup yang kalian tempuh sebagai prajurit Infanteri adalah suci dan benar serta merupakan rencana dan Ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

KEDUA,Pedomani Sapta Marga,Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta jangan pernah ragu atau bimbang dalam setiap melaksanakan tugas dan kewajibanmu untuk menegakkan Panji kehormatan Prajurit Yuddhawastu Pramukha.

KETIGA, Jangan pernah melupakkan jati dirimu sebagai Tentara Rakyat,Tentara Pejuang,Tentara Profesional serta jadilah insan Prajurit Infanteri perekat persatuan dan kesatuan NKRI yang memiliki semangat Kebhinekaan dan Kemanunggalan TNI-Rakyat.

KEEMPAT, Sebagai Prajurit TNI Disiplin adalah nafasmu dan kehormatan adalah segala-galanya,pelihara kesegaran Jiwa dan kesegaran Jasmanimu,tingkatkan kemampuan dan ketrampilan,rawat serta pelihara senjata dan perlengkapan yang menjadi tanggung jawabmu dengan baik.

KELIMA,Jaga dan tingkatkan kebersaman dan jiwa Korsa serta kebanggaan sebagai prajurit Infanteri serta senantiasa memegang komitmen berbuat terbaik,berani,tulus dan ikhlas dilandasi oleh disiplin,loyalitas dan kehormatan.”Kamu adalah prajurit Yuddhawastu Pramukha sejati,generasi muda penerus dan pengibar panji-panji kebanggaan serta kehormatan korps Infanteri.”tandas Mayjen TNI Surawahadi.

Baca juga:  Ketua DPR RI Puan Maharani Salut Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulut Yang Terbaik di Tengah Pandemi Covid-19

Kepada Barometersulut.com Wadanrindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Musa Haris menyampaikan sebanyak 278 prajurit siswa yang ikut dalam kegiatan ini terbagi 2 yakni 94 siswa adalah Prajurit Siswa Dikjurba Abit Dikmaba yang dalam latihan Yuddhawastu Pramuka ini merupakan puncak latihan dari kecabangan Infanteri sedangkan untuk prajurit siswa Dikjurta Abit Dikmata sebanyak 184 orang merupakan latihan awal dalam kecabangan Infanteri. “Upacara penutupan yang ditandai dengan pembaretan ini merupakan hasil dari ketekunan,kesungguhan dan kegigihan para siswa dalam melewati dan menjalani seluruh jadwal pendidikan dan latihan sesuai dengan kurikulum dan perintah komando atas.”ujar Musa sambil menegaskan bahwa momentum penutupan ini adalah awal karier militer para prajurit Infanteri.

Musa menjelaskan para prajurit siswa ini baik Dikjurba maupun Dikjurta tahun anggaran 2017 ini yang sudah mengikuti tahap rawa laut sebelumnya mereka telah mengikuti tahap gunung hutan, Pertempuran Kota (Purkota), Gerilya dan Pertahanan long mars (Hanmas) yang dilaksanakan selama 4 minggu.(Regina.TS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *