BAROMETERSULUT.COM,Manado-Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Manado,Sabtu(29/10/2016)di Malalayang I Lingkungan I.Bencana kebakaran yang menghanguskan sedikirnya 7(tujuh) unit rumah makan,1(satu) unit bengkel motor dan sebanyak 3(tiga)unit kios tersebut diduga akibat gas elpiji yang bocor.
Arifin Potale(45)salah seorang korban kebakaran(pemilik kios)asal kota Gorontalo kepada Barometersulut.com dilokasi kebakaran mengatakan,musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 wita,dimana kata Arifin asal api berasal dari tetangganya yakni RM Torang Punya,dimana api secara cepat menjalar hingga menghanguskan kios miliknya.”Saya ada lagi tidur,tiba-tiba anak saya berteriak ada kebakaran,saya kaget dan langsung mengamankan barang yang masih dapat diselamatkan.”tandas pria asal Kota Gorontalo itu sambil mengatakan akibat kebakaran ini dia mengalami kerugian materi sekitar Rp 100 juta rupiah.
Sementara itu,pemilik RM Torang Punya Noldi Mawei(51) pria awal Desa Tompaso baru mengatakan,sumber api dia perkirakan akibat tabung gas miliknya bocor,dimana kata Noldi sesaat sebelum kebakaran dia memasang regulator gas tersebut, tiba-tiba mengeluarkan desingan gas berasal dari tabung tersebut.”Tadi qt ada pasang regulator,tiba-tiba ada bunyi seperti gas keluar(tabung bocor,),dan langsung ada sambaran api,”ujar Noldi sambil menegaskan disekitar tempat memasang regulator ada Handphone yang dalam keadaan di cas pada stop kontak.
Berkat kesigapan personel dinas pemadam kebakaran Kota Manado yang menurunkan 9(sembilan)unit armada pemadam kebakaran dan bantuan warga sekitar Tempat Kejadian Perkara(TKP),akhirnya api berhasil dijinakkan.
Pantauan Barometersulut.com dilokasi kebakaran,lokasi musibah tersebut menjadi tontonan warga setempat dan para pengguna jalan jalur Trans-Sulawesi tersebut,akibatnya lalu lintas sekitar TKP menjadi macet sesaat.
Sementara aparat keamanan dan personel dinas pemadam kebakaran kota Manado yang berada di lokasi kebakaran masih enggan memberikan keterangan seputar sumber api atau penyebab kebakaran dan estimasi kerugian materil yang ditimbulkan akibat musibah tersebut.(Regina Sambul).
