Komunitas Lembaga Perempuan di Sulut Gelar Diskusi

BAROMETERSULUT.COM,Manado-Sebagai langkah awal dukungan terhadap rencana kampanye Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan(HAKP), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(BP3A)dan sejumlah organisasi/lembaga perempuan di Sulut yakni Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia(PKBI),Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia(PERKUATI),Badan Kontak Majelis Taklim(BKMT)Manado,Forum Jurnalis Perempuan Indonesia(FJPI)Sulut,Aliansi Jurnalis Independen Indonesia(AJI) Manado,Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia(PMKRI)dan Jaman menggelar Diskusi bertajuk”Menggalang Dukungan Publik dalam Mengkampanyekan Isu Kekerasan Terhadap Perempuan didaerah”.
img-20161029-wa0005
Aktivis Swara Parampuang(Swapar)Sulut Nur Hasanah mengatakan,upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan didaerah ini,harus dilakukan secara serentak dan seluruh komponen lembaga dan organisasi serta aktivis HAM perempuan dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat.”Kekerasan terhadap perempuan harus dilakukan bersama-sama semua komponen pemerintah,masyarakat dan aktivis perempuan didaerah ini dalam satu gerakan bersama secara serentak.”tandasnya sambil
menambahkan,gerakan solidaritas tersebut didasari atas kesadaran dan pemahaman bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM,mendorong kegiatan bersama guna menjamin perlindungan bagi para survivor,mengajak semua pihak untuk turut aktif berpartisipasi sesuai kapasitasnya.

Sementara itu,Kaban BP3A Provinsi Sulut Ir.Emy Tumondo dalam sambutannya pada saat membuka diskusi yang digagas Swapar Sulut itu mengatakan,pemerintah Provinsi Sulut melalui BP3A selama ini telah memberikan dukungan terhadap upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Sulut.”Pada prinsipnya kami mendukung penuh rencana kampanye tersebut dan berharap semua organisasi dan lembaga perempuan didaerah ini berpartisipasi secara aktif.”ungkap Emy.

Kegiatan diskusi tersebut diatas berakhir dengan terbentuknya panitia pelaksana Kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan,salah satu item kegiatan selama 16 har itu adalah aksi damai 1000 orang pelajar dan jaringan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Sulut.

Nurhayati Suratinoyo,aktivis Swapar Sulut mengatakan,aksi ini merupakan dukungan Pemerintah Provinsi Sulut dalam kaitan membangun solidaritas bagi para aktivis perempuan di Jakarta,yang saat ini mendesak dibahasnya RUU penghapusan kekerasan seksual dalam rapat Paripurna DPR RI pada tanggal 28 November 2016 mendatang.(Regina Sambul)

Pos terkait